Alasan Seseorang Menghabiskan Waktu Luang di Kedai Kopi
![]() |
Penulis beserta Dosen, mahasiswa, dan rekan kerja Universitas Dian Nusantara Jakarta di salah satu kedai kopi/Malar Caffe Jakarta Selatan | Foto; Eva Monika |
Menikmati secangkir kopi hangat, katakanlah kopi khas dari Timor, Manggarai, Bajawa, Jawa, Bali, Kalimantan, Banten, Sulawesi, Manado hingga aroma khas capuccino dari negeri Pizza, Italia dalam sekecap mengembalikan mood.
![]() |
Penulis beserta Dosen, mahasiswa, dan rekan kerja Universitas Dian Nusantara Jakarta di salah satu kedai kopi/Malar Caffe Jakarta Selatan | Foto; Eva Monika |
Namun, tahu nggak alasan utama dari seseorang memilih untuk menghabiskan waktu senggangnya di kedai kopi idaman?
Tentu saja, kita semua pasti punya alasan tersendiri, benar bukan? Namun, saya ingin berbagi alasan, mengapa saya memilih kedai kopi di waktu luang.
Karena suasana di kedai kopi itu benar-benar asyik, lho. Apalagi menyeruput secangkir kopi hangat, sembari menulis, wuuu rasanya dunia ini hanya milikku.
![]() |
Penulis beserta Dosen, mahasiswa, dan rekan kerja Universitas Dian Nusantara Jakarta di salah satu kedai kopi/Malar Caffe Jakarta Selatan | Foto; Eva Monika |
Kamu juga pasti merasakan hal yang sama kan? Lebih dari itu, suasana kafe memang sudah didesain, oleh para pakar atau pun pemiliknya, sebagai ruang berjejaringan lintas profesi, budaya, tipikal karakter penikmat kopi, dll.
Ya, di samping urusan bisnis dari sang pemilik kedai kopi tersebut, dan juga tren perkembangan manusia dalam peredaran zaman revolusi teknologi, yang selalu butuh ruang untuk menyendiri, atau hanya sebatas menikmati keadaannya.
Beberapa hari yang lalu, saya sempat ber-say-hello dengan mantan rekan kerja di salah satu Universitas Swasta kota metropolitan Jakarta.
Dalam obrolan tersebut, tampak di layar video call WhatsApp, ada desain interior yang memanjakan mata saya.
Lantas, dengan spontan saya bertanya kepada rekan tersebut. “
Apa yang ada di langit-langit bangunan mini tersebut?”
“Ini adalah desain kafe yang minimalis, tapi suasananya sangat mendukung saya dan penikmat kopi lainnya yang di sini” jawabnya.
Dalam diam, saya sebenarnya mau mengajukan banyak pertanyaan sih. Ya, karena saking gelisah, bisa juga dikatakan manusia kepo, hihihi.
Namun, karena satu dan lain hal, saya memilih untuk diam dan terus mendengarkanceritanya.
Dari ceritanya, saya menangkap pesan tersirat, bahwasannya rekan saya ini sedang patah hati, karena diputusin si doi secara sepihak.
Nah, untuk menenangkan diri, ia datang ke kafe tersebut untuk mencari ketenangan batin, dengan menikmati secangkir kopi hangat.
Pada saat yang bersamaan pula, saya melihat dan merasakan sesuai dengan pengalaman saya, yakni; apa pun yang sedang kita hadapi, apabila ada wadah atau ruang untuk berdiam diri, terlebih di kedai kopi itu adalah pilihan yang tepat.
Karena selama di sana, kita tidak hanya sekadar menikmati
takaran kopi dan gula dari pelayan atau barista, namun kita berkesempatan untuk
mengenal orang baru, dengan segala kepribadiannya.
![]() |
Suasana kekeluargaan antara Mahasiswa, Para Dosen beserta Rektor dan keluarga Universitas Dian Nusantara Jakarta di Malar Caffe | Foto; Eva Monika |
Suasana ini lama kelamaan akan mendorong kita untuk terus datang dan menikmati minuman kesukaan kita di kafe idaman. Selain berbagi tips, info loker, info beasiswa, bertukaran nomor WA, saling follow akun Instagram, TikTok, Facebook, Linkedin, Twitter, Youtube, Blog, dll.
Tentu saja, ini adalah pengalaman unik dan menyenangkan. Jujur, kita tidak akan mendapatkan lanskap atau pemandangan demikian di tempat lain.
Kafe Solusi Bin Ajaib dari Permasalahan Seseorang
Entah kamu setuju atau tidak dengan sub tema ini, itu bukan urusan saya! Karena kedai kopi itu memang tempat ternyaman bagi setiap orang yang kehilangan harapan hidup dll.
Pemikiran ini berlandaskan pada mindset milenial dan generasi Z yang tentu tidak semuanya matang, kan?
So, nikmati ajalah kopimu. Karena kehidupan kian menawarkan pengalaman-pengalaman pahit. Sementara, kopi menawarkan kebahagiaan.
Mengingat di balik sesruput kopi hangat, ada aroma kepercayaan akan hari esok dan lusa yang lebih baik.
Mudah-mudahan kamu juga setuju dengan pemikiran ini ya sobat
travel.
Kesimpulannya adalah kedai kopi benar-benar menyediakan
ruang rehat, ruang menimba inspirasi dan semangat baru. Selain sebagai ajang
temu kangen antar pasangan, rekan sekolah, kampus, bisnis, komunita travel,
dsb.
Yuk, teruskan kopimu, takutnya dingin, tapi bukan sedingin
tatapanmu ke diriku
Posting Komentar untuk "Alasan Seseorang Menghabiskan Waktu Luang di Kedai Kopi "
Berkomentarlah dengan bijaksana! Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator sebagaimana yang tertera dalam UU ITE